Happy Birthday to Eyang Sit dan Eyang Diman......
Sebagai penghormatan kepada beliau yang memberikan ide serta pemikiran untuk membentuk blog keluarga WONOJOYO ini , maka pada bulan Maret ini, blog KBSW pindah ke alamat baru yaitu :
3 | Irra Febrianti Ismurdhirahayu |
4 | Kukuh Pringgodigdo (Diki) |
5 | Yogotomojati (Yogi) |
6 | Bonanto Satrio Utomo (Boni) |
7 | Friecy Nadia Amantha (Sisi) |
8 | Muhamad Ardian Vidianto |
8 | Muhamad Radian Ananto |
12 | Wiwiek Endang Susilowati |
15 | Almh. Hj. Jamila Oddek (Ila) |
16 | Srie Martini (Nini) |
18 | Wisnu Indrianto |
19 | Urwindo Febriano Ismurdhikawoco |
21 | Arri Febrianto Ismurdhiono |
23 | Muhammad Alfaro S.Priambada |
25 | Dewi Ratna Sari |
26 | Bambang Dushanto (Dusi) |
29 | Harry Kuswanto |
Happy Birthday to Eyang Sit dan Eyang Diman......
Sebagai penghormatan kepada beliau yang memberikan ide serta pemikiran untuk membentuk blog keluarga WONOJOYO ini , maka pada bulan Maret ini, blog KBSW pindah ke alamat baru yaitu :
Ini foto tahun berapa yah ?. Para Tante dan Om, pasti bisah ngasih komentar. Kalo liat suasananya, kelihatannya ada di suatu pesta. Lihat deh minumannya, oooh my God...bir !. Coba bisa ikutan disitu, pasti pada rebutan bir....hehehe( becanda loh...).
Beda dengan Friendster,situs ini mewakili golongan umur yang lebih tuwir. Liat aja fitur pencariannya, bisa teman SMA, temen kuliah atau teman kerja. Belakangan trend ini berubah, sekarang malah banyak pelajar maupun mahasiswa yang ngikut Facebook, bahkan nggak ninggalin Friendsternya.
Kecepatan akses Facebook jadi alesan utama selain banyak kemudahan buat pemula ngejalin relasi.
Contohnya,kalo Friendster kan kudu bikin account komunitas atau sekolah, Facebook Cuma dengan bikin group udah bisa langsung diskusi,chatting, tukeran foto,main game,tukeran video. Pokoknya lebih lengkap dari Friendster.
Terlepas dari fitur-fiturnya, jaringan pergaulan Facebook ini sepertinya cenderung berhubungan dengan orang-orang lama, ada temen sekolah, teman kerja, mantan tetangga, dan mantan-mantan lainnya, yang sempat ngga jelas keberadaannya, maksudnya udah lama ngilang gitu loh.
Yang lainnya itu, kebanyakan (sorry) cuman temen dari temennya temen kita, alias temen ngga jelas, nah lo…!
Beberapa kali kejadian, itu memang temen yang pernah dikenalin trus lupa, atau pernah ketemu atau malah kita yang sok kenal, padahal orangnya ngga kenal kita….hihihi, Pe De banget ngga tuh.
Sampai hari ini, di Facebook ada satu kebanggan kalo punya temen ribuan orang, apalagi beberapa diantaranya adalah orang terkenal dan selebritis. Tapi siapa yang tau kalo diantara mereka itu beneran saling berhubungan atau enggak?.
Yang lebih parah lagi, beberapa orang pengguna Facebook udah mulai narsis, semua foto tentang dirinya di upload…halah!. Gayanya udah macem-macem,ada yang memang pantes dan ada yang setengah maksa.
Kalo dirinya adalah orang yang mempunyai profesi biasa sih ngga masyalah.
Menurut detikNET, Departemen Pertahanan Kanada udah ngasih peringatan ke tentaranya untuk tidak mejeng di Facebook dengan masang foto pribadi yang pake baju seragam, apalagi masang informasi diri selengkap-lengkapnya.
Maklum aja,di belahan dunia manapun, seragam tentara ini memang identik dengan ego laki-laki, gagah, macho dan keren.
Menurut juru bicara pemerintahnya, ancaman kelompok teroris Al Qaeda di wilayah ini cukup gawat. Hal ini dikarenakan, para teroris ini juga memakai Facebook untuk mengawasi anggotanya maupun mencari informasi. Yang ditakutkan, data dari Facebook ini digunakan untuk menyerang anggota keluarga atau teman-teman terdekat dari tentara yang datanya terpampang di Facebook itu. Belum lagi, kemungkinan ada oknum tentara yang bergaya, mejeng di lokasi instalasi militer yang sifatnya rahasia,
Mau tau pengaruh buruk yang lain?
Coba liat di lingkungan sekitar. Dulu, kalo lagi nunggu sesuatu, misalnya antrian dokter atau nunggu jadwal kereta, pasti ngajak ngobrol temen di sebelah,biar ngga bete.
Sekarang, masing-masing orang sibuk dengan handphonenya masing-masing, ada yang ngeBlog,Chatting dan buka Facebook. Udah ngga ada lagi tuh, yang mau ngobrol, kecuali ada yg menarik hati, baru deh lirik-lirik, sambil buka aplikasi Bluetooth, kali-kali ada yang nyamber.
Masalahnya, perasaan dicuekin dan ngga diperlu’in atau dianggap ngga ada itu bedanya tipis banget.
Pernah
Mudah-mudahan aja demam Facebook itu ngga membuat kita mengabaikan orang terdekat atau membuat kita jadi ngga bisa sepenuh hati saat berhubungan.
Jadi....kenapa ngga kita coba untuk ngumpul keluarga di Facebook ?
1.3. | | | Endang Mukti Sari |
1.3.a. | | | |
| 1.3.1. | | Setyo Pribadi |
| 1.3.1.a. | | Sulistyo Rini |
| | 1.3.1.1. | Ade Yoga Perinda Pribadi |
| | 1.3.1.2. | Bramantyo Wicaksono |
| | 1.3.1.3. | Muninggar Dian Aprilia |
| 1.3.2. | | Setyo Hutomo |
| 1.3.2.a. | | Yuli Astuti |
| | 1.3.2.1. | Galuh Pandu Arandhityo |
| | 1.3.2.2. | Enggar Buwana Dewi Nawangsari |
| 1.3.3. | | Hastyo Budi Surarso |
| 1.3.3.a. | | Dessy Varyantica Siahaan |
| | 1.3.3.1. | Rayrerano de Virttyo |
| 1.3.4. | | Pranoto Bawono |
| 1.3.5. | | Bairawa Ajie |
| 1.3.6. | | Panji Susilo |
“Veroordeel nooit wat g niet kent “
(Cuplikan dari kata pengantar pakem)
Sungguh sangat beruntung, sampai saat ini keluarga besar Soedono Wonojoyo, tetap bisa mengerti tentang silsilah lelulur kita. Semua ini adalah berkat PAKEM yang disusun atas prakarsa dari Raden Ngabehi Tjokrohadiwikromo, pensiunan dari Ondercolleteur Kendal. Kesulitan utama dari pembuatan Pakem ini adalah mengumpulkan data-data, mengingat pada jaman dahulu , sistem arsipnya belum seperti sekarang.
Berkat usaha keras Raden Ngabehi Tjokrohadiwikromo, akhirnya pada tanggal 31 juli 1931, pakem ini berhasil disusun. Pembiayaan pembuatan pakem ini, ditanggung bersama ( f.2.50 / orang) oleh :
Sedangkan sejarah leluhur Mas Behi Kartodikromo dari pihak ibu (Nyai Sakijah) adalah, keturunan langsung dari Walisongo dengan urutan sbb :
Mas Behi Kartodikromo. Menikah dengan Minah dan mempunyai keturunan sebanyak 18 orang. Keturunan nomer tujuh adalah seorang putri bernama Mas Rara Sakilah.
Mas Rara Sakilah.( atau disebut juga dg nama Mas Adjeng Kromoredjo). Menikah dengan Mas Kromoredjo dan mempunyai keturunan sebanyak 7 (tujuh) orang. Keturunan nomer dua adalah seorang putri bernama Soedjilah.
Soedjilah ( atau disebut juga dg nama Mas Adjeng Wonodjoio ). Menikah dengan Mas Wonodjoio dan mempunyai keturunan sebanyak 16 orang. Keturunan ke 16 adalah seorang putra bernama Mas Soedono Wonodjoio.
Mas Soedono Wonodjoio. Menikah dengan Raden Rara Moeninggar dan mempunyai keturunan sebanyak 10 ( sepuluh ) orang. Yaitu : Srie Sariarti, Muhamad Nurselo, Kerstina Wahyuni Karti, Hj. Sieta Narima, Sayidiman Hadisoetarto, Seokaryo Adji (Cuk), Mien Murniatiningsih, Endang Budiarti, Andjani pertiwi (Nani), Endang Kresnowati (Tuty).
Keterangan :
Mas Behi Kartodikromo
Lahir : 6 Juni 1803.
Wafat : 22 Oktober 1881.
Makam : Belakang Mesjid Kahoeman Djoewana.
Nama kecilnya adalah Sakiman,lahir pukul 6 pagi di Kampung Maduran ( atau Kampung Pentjikan, di seberang wetan kali Djoewana).
Januari 1818, Joeroetoelis kantor Assistant Resident Djoewana dari jaman Mr.Johanne’s Stokbroo sampai dengan Mr. Boud, dg gaji pertama sebesar f.5.- sampai dengan f.37.50.-.
Juli 1832, Mantri Goedang Keffie merangkap Djoeroetoelis kantor dengan gaji f.55.(yang f.25.- gaji sebagai Mantri dan f.30.- gaji sebagai Djoeroetoelis).
Juni 1833 : Diangkat sebagai Wakil Demang Mantoep Djoewana,dg gaji sebesar f.80.-.
September 1834 : oleh Besluit Gouvernement diangkat menjadi Demang Mantoep Djoewana. Pada saat itu yg menjadi Boepati di Djoewana adalah Kandjeng Kiai Adipati Mangkoedipoero II. Beliau adalah buyut dari Eyang Putri Soerodimedjo,mertua dari eyang Kartodikromo ).
September 1873 : Minta berhenti menjadi Wedana karena ada seorang Patih yaitu Patih Djolodirdjo yang tidak suka dengan keluarga Eyang kartodikromo.
Oktober 1837 : Diminta oleh Toean Assistant Resident Politie Semarang Mr. Borwater (Johannes Corneli”s Gijsbert Borwater, sewaos fd,) dan Secretaris residentie Jepara (Mr. Willem de Vogel) untuk bekerja di Fabriek Pakis (Pabrik Gula Pakis).
Februari 1841. Berdasarkan Besluit Resident No. 334/2, menjadi Mantrie Teboe Fabriek Pakis.
Mei 1843. Berdasarkan Besluit Resident No. 1054/4, diangkat kembali sebagai Djoeroesoerat Kaboepaten Djoewana.
September 1854. Berdasarkan Besluit Gouvernement tt. No. III, kembali lagi menjadi Wedana District Mantoep Djoewana.
November 1866, Berdasarkan Besluit Gouvernement tt. No.51, Eyang Kartodikromo memasuki masa pensiun.
Oktober 1881, tanggal 21. Eyang Mas Behi karodikromo meninggal dunia. Dimakamkan di belakang Masjid Kahoeman Djoewana.
Mas Adjeng Kromoredjo ( Sakilah )
Lahir : 23 November 1836
Wafat : 3 Juli 1923.
Makam : Boeloemanis Tayoe.
Mas Kromoredjo
Pradjoerit ing Ngerang ( Districk mantoep, Kaboepaten Djoewana ).
Putra dari Mas Malangjoeda, Mantri Teboe di di Wedari ( Pati ) yang berasal dari lamongan yang pindah ke Pati bersama dengan Kangjeng Kiahi Tjondronegoro Boepati Lamongan.
Mas Adjeng Wonodjoio ( Soedjilah )
Lahir sekitar tahun 1851.
Mas Wonodjoio
Petinggi Desa Boeloemanis ( Tajoe – Pati )
Putra dari Eyang Wonodjoio (sepoeh) dan Nyai Sarinah. Nyai Sarinah ini keturunan dari Nyai Kaidjah,putrid dari Kiahi Sakiman yg masih ada hubungan saudara dengan Eyang Kartodikromo.
Eyang Wonodjoyo (sepuh) yg dulunya adalah Petinggi Desa Boeloemanis juga,merupakan keturunan dari Ki Nolotroeno, Blandong ing Poentjel ( Tajoe ).
Mas Soedono Wonodjoio
Lahir : 02 Juli 1902
Wafat : 08 September 1981.
Makam : Cilangkap Jakarta
Pada tahun 1931, menjabat sebagai Commies Provincieale Waterstaat Semarang.
Raden Rara Moeninggar
Lahir : 09 Januari 1909
Wafat : 04 Mei 1988
Makam : Cilangkap Jakarta
Putri dari Raden Moentoro Sastroamidjoio, Leerling Boschopziener Bodja ( Kendal ).
Sumber : Pakem, yg dihimpun oleh Raden Ngabehi Tjokrohadiwikromo Tahun 1931.
Penyimpanan Keris
Demikian juga dengan cara penyimpanan. Banyak kolektor keris pusaka meletakan begitu saja di atas lemari atau. Cara seperti itu kurang tepat, sebaiknya diletakkan dengan posisi tegak lurus, tidak boleh ditidur-tidurkan atau sengaja dipisah antara warangka dan pusakanya.
Demikian ulasan sederhana ini, semoga semakin banyak yang mencintai keris dan melestarikan benda-benda pusaka peninggalan leluhur kita, yang telah mendapat pengakuan internasional dari UNESCO ini.
Kirimkan foto-foto kenangan anda,ke abriantoni@gmail.com.
Lengkapi dengan keterangan tentang dimana dan kapan foto itu dibuat,serta nama2 anggota KBSW (Keluarga Besar Soedono Wonojoyo) yang ada foto itu.
Berikan kesempatan foto kenangan anda untuk ikut berbicara di blog ini.
Terima kasih.
Abrianto Wahyu Wibisono (Toni)
Dan yang terakhir,saya mohon maaf sebesar-besarnya, atas semua kekurangan serta keterbatasan dalam diri saya, sehingga hanya Blog sederhana ini yang dapat saya berikan sebagai tambahan sarana untuk mewartakan segala sesuatu tentang keluarga besar Soedono Wonojoyo. Tak lupa kami ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan semua pihak hingga terbitnya Blog ini.
Salam,
Abrianto Wahyu Wibisono (Toni)